Jakarta – Pasar saham Indonesia kembali terguncang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus puas terperosok ke zona merah pada perdagangan Senin (18/11/2024), ditutup turun 26,98 poin atau 0,38%, berada di level 7.134,27. Tekanan ini diperburuk oleh aksi jual masif yang dilakukan investor asing.
Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp1,05 triliun di pasar reguler. Jika dihitung di seluruh pasar, nilai net sell mencapai Rp982,59 miliar. Situasi ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas terhadap prospek pasar saham di tengah ketidakpastian global.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi korban terbesar aksi jual asing dengan nilai net sell mencapai Rp487,21 miliar. Harga saham BBRI anjlok 2,68% ke level Rp4.350 per saham. Selain itu, saham perbankan lain seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mengalami tekanan berat dengan net sell sebesar Rp293,39 miliar.
Saham di sektor energi dan telekomunikasi turut menjadi target aksi jual asing. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatat net sell Rp266,48 miliar, sementara PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp100,90 miliar. Secara keseluruhan, investor asing melepas berbagai saham unggulan yang sebelumnya menjadi andalan pasar.
Namun, di tengah tekanan besar ini, beberapa saham justru mencatat aksi beli asing yang signifikan. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memimpin dengan net buy senilai Rp37,14 miliar. Saham GOTO melesat 6,25% ke level Rp68 per saham, mencerminkan minat investor terhadap potensi pertumbuhan di sektor teknologi.
Tidak hanya GOTO, saham emiten seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga masuk radar beli asing. Masing-masing mencatat net buy sebesar Rp35,09 miliar dan Rp33,27 miliar. Saham-saham sektor pertambangan seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga menunjukkan daya tarik yang kuat dengan akumulasi beli asing.
Kondisi ini menyoroti dinamika pasar yang semakin beragam. Sementara beberapa saham unggulan tertekan, saham-saham tertentu justru mampu menarik minat investor asing. Para pelaku pasar kini akan mencermati langkah selanjutnya dari investor asing, serta pengaruhnya terhadap stabilitas IHSG di tengah ketidakpastian global.