Harga Bitcoin terus menunjukkan tren positif sepanjang 2024, dengan lonjakan hingga 129% year-to-date. Hari ini, Selasa (12/11/2024), Bitcoin memecahkan rekor tertingginya di level US$89.599 atau sekitar Rp1,4 miliar. Dalam tiga hari terakhir, Bitcoin konsisten mencetak harga tertinggi baru, dari US$81.801, kemudian US$89.561, hingga kini mencapai US$89.599. Ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan, di mana Bitcoin melonjak 8,1% hanya dalam 24 jam terakhir, dan hampir 30% dibandingkan minggu sebelumnya.
Kenaikan harga ini dimulai awal November, seiring dengan hasil pemilihan presiden AS, di mana Donald Trump keluar sebagai pemenang. Faktor ini, bersama kebijakan baru dari bank sentral AS yang menurunkan suku bunga pekan lalu, mendorong peningkatan minat spekulatif pada aset kripto, termasuk Bitcoin. Saat ini, total kapitalisasi pasar kripto mencapai US$3,1 triliun, menempatkan aset digital ini di posisi lebih menguntungkan dibandingkan investasi konvensional seperti saham dan emas.
Bitcoin juga telah melampaui rekor harga Maret 2023, dengan kenaikan lebih dari 13% hanya dalam beberapa minggu terakhir. Para trader kini dihadapkan pada dilema: apakah akan tetap mengikuti tren bullish atau menunggu momen lebih stabil di tengah pasar yang memanas.
Menurut Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group, pasar saat ini berada dalam kondisi “bias positif,” di mana para trader terjebak antara mengambil peluang di pasar yang impulsif atau bersabar hingga tren ini mereda. Optimisme ini terlihat dari posisi pasar di bursa derivatif, di mana opsi call Bitcoin di level US$100.000 yang jatuh tempo pada 27 Desember menunjukkan minat terbuka yang tinggi. Vetle Lunde, kepala penelitian di K33 Research, mengungkapkan bahwa opsi call terus diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan opsi put. Hal ini mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap potensi kenaikan lebih lanjut untuk Bitcoin.
Efek dari kemenangan Trump juga memberikan dampak besar pada reli ini. Sebagai presiden terpilih, Trump menjanjikan kebijakan yang lebih pro-kripto, berbeda dengan pendekatan pemerintahan Biden sebelumnya yang cenderung ketat. Partai Republik juga berhasil memperkuat posisi mereka di Kongres, memberi mereka kendali lebih untuk mendorong agenda Trump dalam membentuk kebijakan ramah kripto di AS. Trump menyatakan akan menyediakan infrastruktur penyimpanan Bitcoin yang lebih terintegrasi di dalam negeri, serta memperkuat penambangan token di AS, yang semakin menambah kepercayaan pasar pada masa depan kripto.
Dengan perkembangan yang terjadi, apakah investor akan memutuskan untuk mempertahankan, membeli, atau bahkan menjual Bitcoin mereka? Para analis dan pelaku pasar masih memantau berbagai faktor yang berpengaruh, termasuk kebijakan suku bunga, keputusan The Fed berikutnya, serta strategi kebijakan Trump.