Bitcoin Tembus Rekor Rp1,4 Miliar, Tren Kenaikan Terus Berlanjut?
Kenaikan Bitcoin Mencetak Rekor Baru, Kemenangan Trump dan Suku Bunga AS Jadi Faktor Pendorong
Menurut Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group, pasar saat ini berada dalam kondisi “bias positif,” di mana para trader terjebak antara mengambil peluang di pasar yang impulsif atau bersabar hingga tren ini mereda. Optimisme ini terlihat dari posisi pasar di bursa derivatif, di mana opsi call Bitcoin di level US$100.000 yang jatuh tempo pada 27 Desember menunjukkan minat terbuka yang tinggi. Vetle Lunde, kepala penelitian di K33 Research, mengungkapkan bahwa opsi call terus diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan opsi put. Hal ini mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap potensi kenaikan lebih lanjut untuk Bitcoin.
Efek dari kemenangan Trump juga memberikan dampak besar pada reli ini. Sebagai presiden terpilih, Trump menjanjikan kebijakan yang lebih pro-kripto, berbeda dengan pendekatan pemerintahan Biden sebelumnya yang cenderung ketat. Partai Republik juga berhasil memperkuat posisi mereka di Kongres, memberi mereka kendali lebih untuk mendorong agenda Trump dalam membentuk kebijakan ramah kripto di AS. Trump menyatakan akan menyediakan infrastruktur penyimpanan Bitcoin yang lebih terintegrasi di dalam negeri, serta memperkuat penambangan token di AS, yang semakin menambah kepercayaan pasar pada masa depan kripto.
Dengan perkembangan yang terjadi, apakah investor akan memutuskan untuk mempertahankan, membeli, atau bahkan menjual Bitcoin mereka? Para analis dan pelaku pasar masih memantau berbagai faktor yang berpengaruh, termasuk kebijakan suku bunga, keputusan The Fed berikutnya, serta strategi kebijakan Trump.