Huawei Technologies resmi menandai babak baru dalam perjalanan industrinya. Mulai 2025, raksasa teknologi asal China ini tidak lagi menggunakan sistem operasi Android yang berbasis open-source dari Google. Sebagai gantinya, Huawei mengusung HarmonyOS, sistem operasi asli yang mereka kembangkan secara mandiri.
Langkah strategis ini semakin mempertegas upaya Huawei untuk lepas dari dominasi teknologi Amerika Serikat. Smartphone terbaru mereka, Mate 70, akan menjadi perangkat pertama yang mengusung HarmonyOS Next. Versi terbaru ini benar-benar menghilangkan jejak Android, menjadikannya tonggak penting dalam transisi menuju teknologi sepenuhnya independen.
Mate 70 dan Mate 70 Pro dijadwalkan rilis pada 4 Desember. Produk ini membawa Huawei kembali ke pusat perhatian pasar smartphone premium. Dengan performa yang diklaim 40% lebih baik, Mate 70 diperkirakan mampu bersaing dengan dominasi Apple di pasar Tiongkok. Namun, rincian mengenai prosesor Kirin yang digunakan masih dirahasiakan, menambah rasa penasaran di kalangan penggemar teknologi.
Ambisi Huawei bukan hanya soal perangkat keras. HarmonyOS Next disebut akan terus disempurnakan dalam dua hingga tiga bulan mendatang untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Richard Yu, Chairman bisnis konsumen Huawei, menyebut sistem operasi ini akan menjadi inti dari berbagai perangkat mereka di masa depan.
Seorang analis dari Counterpoint, Zhang Mengmeng, memperkirakan Huawei dapat memproduksi lebih dari 10 juta unit Mate 70 selama siklusnya. Namun, analis Bloomberg Intelligence mengingatkan bahwa Mate 70 mungkin tidak cukup menarik perhatian pengguna Android non-Huawei, mengingat kinerjanya masih kalah dibandingkan perangkat kelas atas dengan chipset Qualcomm atau MediaTek.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Huawei untuk melawan dampak sanksi AS yang melarang mereka mengakses teknologi mutakhir. Meski begitu, Huawei terus menunjukkan ketangguhan dengan mencatat pertumbuhan pengiriman perangkat hingga dua digit di pasar domestik selama empat kuartal terakhir.
Huawei tidak sendirian dalam misi ini. Kompetitornya, Xiaomi, juga tengah mempersiapkan prosesor buatan sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem teknologi China semakin solid dalam menghadapi tekanan global.
Selain Mate 70, Huawei juga meluncurkan berbagai produk baru, termasuk tablet canggih dan smartwatch mewah berlapis emas. Inovasi lainnya seperti ponsel tiga layar pertama di dunia juga menjadi bukti bahwa Huawei terus mendorong batasan teknologi.
Dengan peluncuran HarmonyOS Next, Huawei tidak hanya sekadar merilis perangkat baru. Mereka mengukuhkan posisi sebagai salah satu pemain utama yang mampu menghadapi tantangan global dan membangun masa depan teknologi yang mandiri.