Kunjungan Bersejarah Prabowo ke China: Undang Xi Jinping Kunjungi Indonesia, Pererat Hubungan Strategis
Prabowo Subianto, Presiden RI, mengundang Presiden Xi Jinping untuk mengunjungi Indonesia sebagai langkah lanjutan dalam memperkuat kerja sama bilateral kedua negara.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto baru saja menyelesaikan kunjungan kenegaraan bersejarah ke China dari 8 hingga 10 November. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo tidak hanya memperkuat komitmen kerja sama dengan pemerintah China tetapi juga mengundang Presiden Xi Jinping untuk berkunjung ke Indonesia pada waktu yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Dalam pernyataan bersama, yang dikutip dari media China CGTN pada Minggu (10/11), Indonesia dan China menyatakan komitmen mereka untuk terus memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk ekonomi, keamanan, dan sosial budaya. Prabowo mengungkapkan apresiasinya atas sambutan hangat yang diberikan oleh pemerintah China, serta menyampaikan rasa terima kasih kepada Xi Jinping dan jajaran pemerintahannya.
Xi Jinping sendiri terakhir kali berkunjung ke Indonesia pada November 2022 dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Dengan undangan terbaru dari Prabowo, ada harapan bahwa kunjungan Xi Jinping ke Indonesia akan semakin menguatkan hubungan kedua negara dalam berbagai sektor, termasuk investasi dan ketahanan pangan.
Penghargaan Prabowo terhadap Reformasi China
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China menghasilkan serangkaian kesepakatan penting dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mempererat kerja sama dengan Negeri Tirai Bambu. Selain mengundang Xi Jinping, Prabowo juga memuji capaian China dalam reformasi dan kemajuan nasional, serta menegaskan dukungan Indonesia pada kebijakan One-China Policy. Langkah ini dipandang sebagai babak baru dalam kemitraan strategis kedua negara di era global yang semakin dinamis.[/caption]Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian China dalam reformasi ekonomi dan kebijakan keterbukaan di era baru. Menurut Prabowo, keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada kemajuan ekonomi China tetapi juga berpotensi membawa manfaat besar bagi kerja sama kawasan, khususnya di Asia Tenggara.