Konten digital adalah jenis konten yang dapat ditemukan di internet atau disimpan dalam database online. Ini mencakup audio, video, teks, ilustrasi, dan banyak lagi, tetapi kita akan berbicara tentang konten tekstual secara khusus di posting ini.
Postingan ini akan fokus pada konten digital berbasis teks seperti blog, artikel, email, eBook, dan postingan media sosial, dan bagaimana Anda dapat memperbaikinya. Panduan ini akan berfungsi sebagai panduan tentang cara memperbaiki dan menyempurnakan konten tersebut melalui strategi yang efektif – salah satunya adalah parafrase, yang akan banyak kita bicarakan.
Jadi, tanpa penundaan lebih lanjut, mari kita mulai!
Contents
Apa itu Parafrase?
Di bawah ini, kami akan menjelaskan apa itu parafrase dan bagaimana Anda dapat memparafrasekan konten digital.
Definisi Parafrase
Parafrase berarti mengubah suatu teks sedemikian rupa sehingga terlihat berbeda dari aslinya tetapi pada hakikatnya sama. Ada banyak keuntungan melakukan parafrase seperti yang akan kita lihat di seluruh posting ini. Tapi, untuk saat ini, langsung saja intip highlightnya:
- Menghemat dari redundansi
- Memberikan remake baru dari konten membosankan
Jangan khawatir! Kami akan membahas setiap poin secara mendetail seiring berjalannya waktu. Sekarang mari kita bahas tentang bagaimana Anda dapat menerapkan parafrase pada konten digital.
Bagaimana Cara Menerapkan Parafrase?
Ada tiga cara utama untuk memparafrasekan konten Anda, yaitu:
- Mengubah kata-kata dari konten
- Mengubah struktur kalimat
- Menggunakan alat otomatis
Dua cara pertama juga dapat dilihat sebagai teknik parafrase namun pada dasarnya keduanya tetap merupakan “cara”. Jadi kita akan membicarakannya dalam pengertian ini. Sekarang mari kita bicara tentang masing-masingnya.
Mengubah Kata-kata
Cara pertama untuk memparafrasekan konten digital adalah dengan menukar beberapa kata di dalamnya dengan alternatif yang sesuai. Cobalah untuk mengganti kata-kata sulit dengan sinonim yang lebih mudah dan mudah dipahami oleh banyak orang. Hal ini dapat meningkatkan konten digital dengan membuatnya lebih mudah dipahami oleh pembaca rata-rata.
Misalnya, kata ‘ disombobulasi ‘ berarti bingung . Yang terakhir memenuhi maknanya (kebingungan), sedangkan yang pertama mungkin tidak dipahami oleh semua orang karena merupakan kata yang sulit.
Hal lain yang biasanya ditemukan dalam konten digital adalah penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan industri/niche secara berlebihan . Mereka juga akan menggunakan kata-kata yang panjang, sulit diucapkan, atau diadaptasi dari bahasa lain (seperti klise atau rendezvous.)
Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda juga mengubah kata-kata sulit tersebut karena hal ini dapat meningkatkan keterbacaan konten.
Mengubah Struktur Kalimat
Cara kedua adalah mengubah struktur kalimat dengan menyatukan kalimat-kalimat panjang agar tetap pendek dan langsung pada sasaran. Seringkali merupakan praktik yang baik untuk tetap berpegang pada satu poin dalam sebuah kalimat. Jika Anda menemukan kalimat yang panjang dan berisi banyak hal, Anda dapat mencoba membaginya menjadi beberapa kalimat – hal ini juga akan meningkatkan daya tarik konten digital bagi pemirsa.
Saat mengubah struktur kalimat, Anda juga dapat mencari kalimat kompleks. Beberapa contoh kalimat kompleks adalah kalimat dengan titik dua, titik koma, tanda hubung, dan tanda kurung yang berlebihan.
Mari kita ambil contoh agar Anda lebih memahami:
‘Anak-anak berlari – kecuali Brody – mengetahui bahwa mereka sedang dikejar oleh Tuan Carl’ dapat diparafrasekan tanpa tanda hubung sebagai “Kecuali Brody, semua orang lari dari Tuan Carl’.
Kalimat pertama dapat membingungkan bagi pembaca rata-rata, sedangkan kalimat kedua langsung pada sasaran dan menyampaikan makna secara efektif.